Demam berdarah
adalah salah satu penyakit yang menjadi wabah di Indonesia, bahkan bisa
menyebabkan kematian. Penyakit ini biasanya terjadi di saat musim penghujan
dimana nyamuk tumbuh subur di genangan – genangan air. Sehingga, himbauan untuk
menjaga kebersihan rumah dan lingkungan selalu digaungkan. Tentu hal ini tidak
lepas dari beberapa penyebab dari munculnya nyamuk yang bisa menyebabkan
penyakit ini. Berikut ini ransel dony akan menjelaskannya lebih dalam lagi
Hal – Hal yang Harus Diketahui Tentang Demam Berdarah |
Saat seseorang mengalami gigitan
nyamuk Aedes Aegypti, mungkin gejalanya belum muncul setelah beberapa hari
gigitan. Barulah setelahnya, gejala terus muncul seperti demam tinggi dan
bercak merah. Gejala yang terjadi tidak hanya ini, melainkan akan diikuti
dengan gejala lainnya. Penurunan trombosit akan dialami oleh penderita demam berdarah ini. Sehingga,
mengkonsumsi makanan tertentu bisa membantu untuk meningkatkan trombosit
kembali.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang
belum diketahui oleh sebagian besar orang mengenai demam berdarah. Misalnya seperti fase yang dialami seseorang saat
mengalami penyakit ini. Selain itu, langkah tepat yang diambil juga menentukan
cara penyembuhan dan perawatan yang diberikan. Tentu, penanganan dan perawatan
yang tepat bisa memberikan efek yang lebih baik. Nah, apa saja sih hal hal yang
harus diketahui mengenai penyakit demam
berdarah? Berikut penjelasannya :
Demam
berdarah merupakan infeksi virus yang melewati
tiga fase transformasi. Penyakit ini
akan menghilang dengan sendirinya di mana orang tersebut akan kembali ke
kesehatannya yang baik. Setiap dari 3 fase ini ditandai oleh perubahan yang
yang mengacu pada penyelidikan klinis dan laboratorium. Langkah ini dilakukan
untuk membantu staf medis untuk mengidentifikasi tingkat perawatan yang diperlukan
dalam menangani penderita yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini.
I.
Fase demam
Fase ini adalah fase saat penderita
mengalami demam. Ini merupakan fase di mana pasien paling khawatir. Periode ini
bisa berlangsung sekitar 3 hingga 6 hari. Durasi fase demam tergantung pada
jenis virus dengue dan tingkat kekebalan penderita.Mungkin, sebagian besar orang
akan berpikir bahwa demam adalah bagian paling berbahaya dari penyakit ini,
tetapi faktanya adalah tidak.
Saat virus memasuki tubuh dan
berinteraksi dengan darah, pirogen akan dikembangkan yang menyebabkan demam. Pada
periode ini, kondisi tersebut tidak berbahaya dan dalam beberapa periode,
kondisi ini bisa berakhir dengan pemulihan sementara yang lain akan memasuki
fase kritis. Periode ini ditandai dengan adanya penurunan jumlah trombosit dan
pengurangan jumlah total sel putih. Penurunan trombosit terjadi secara signifikan
namun tidak drastis.
II.
Fase Kritis
Fase ini melibatkan bagian paling
berbahaya dari penyakit demam berdarah.
Pada fase ini, demam telah mereda dan orang-orang berpikir bahwa mereka sudah sembuh
dari penyakit ini dan merasa aman untuk melanjutkan kegiatan sehari-hari
mereka. Padahal, pada fase ini, ada penurunan cepat dalam jumlah trombosit
dalam jumlah darah secara lengkap. Kondisi ini disebabkan oleh antibodi
(beberapa disebabkan oleh antibodi dari infeksi dengue sebelumnya) dan
reaksi-reaksi lain yang dimediasi oleh kekebalan yang menyebabkan penghancuran
trombosit.
Terjadinya pengurangan trombosit tersebut
bukanlah kondisi yang terburuk. Kondisi ini merupakan kebocoran cairan dari
pembuluh kecil ke jaringan di sekitarnya. Hal ini dikarenakan reaksi yang dimediasi
kekebalan tubuh. Jika Anda berpikir bahwa darah seperti cairan pelumas yang
mempertahankan fungsi kelancaran kendaraan, cairan pelumas ini mengandung dua
komponen, yaitu ; komponen encer (plasma darah) dan komponen puing-puing (sel
dan trombosit). Hal ini bisa digambarkan seperti saat tubing kendaraan tidak
cukup tangguh dan dalam mengembangkan pori-pori kecil, pada saatnya akan
menyebabkan ekstravasasi cairan keluar dari tubing (kapal) ke bagian
sekitarnya. Jadi pada dasarnya kondisi ini menyebabkan penebalan cairan pelumas
bagi penderita demam berdarah.