Jalan raya bukan sekadar lintasan aspal untuk berpindah tempat, melainkan ruang publik yang penuh dengan risiko jika tidak dibarengi dengan pengetahuan dan etika yang tepat.
![]() |
| Asmo Kalbar tanamkan Budaya #Cari_aman ke Siswa SMPN 13 Pontianak |
Di tengah dinamika mobilitas Kota Pontianak, tantangan keselamatan berkendara menjadi perhatian serius, terutama bagi kalangan remaja. Menyadari hal tersebut, Astra Motor Kalimantan Barat kembali menunjukkan komitmen nyatanya melalui program Sinergi Bagi Negeri.
Baru-baru ini, tim Safety Riding Astra Motor Kalimantan Barat menyambangi SMP Negeri 13 Pontianak. Langkah ini diambil bukan tanpa alasan. Meski secara hukum siswa SMP belum diperbolehkan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), realita di lapangan menunjukkan banyak dari mereka yang sudah mulai bersentuhan dengan sepeda motor, baik sebagai penumpang maupun pengendara dalam mobilitas sekolah sehari-hari.
Urgensi Edukasi Sejak Usia Dini
Fenomena "pengendara di bawah umur" merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan dari hulu ke hilir. Astra Motor memandang bahwa edukasi keselamatan tidak boleh menunggu sampai seseorang cukup umur untuk memiliki SIM. Justru, pembentukan karakter dan pemahaman akan risiko harus dimulai sedini mungkin.
![]() |
| Asmo Kalbar tanamkan Budaya #Cari_aman ke Siswa SMPN 13 Pontianak |
Dalam kegiatan di SMPN 13 Pontianak, ditekankan bahwa keluarga dan lingkungan sekolah memiliki peran krusial. Perilaku berkendara yang aman bukanlah bakat alami, melainkan kebiasaan yang dibentuk melalui literasi dan disiplin. Program ini bertujuan agar para siswa tidak hanya sekadar "bisa naik motor", tetapi "paham cara selamat".
Menyoroti Kebiasaan Buruk yang Mengintai Remaja
Febri Andrian, selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Kalbar, dalam sesinya mengupas tuntas berbagai kebiasaan berisiko yang sering dianggap remeh oleh para pelajar. Beberapa poin utama yang menjadi sorotan antara lain:
- Berboncengan Lebih dari Dua Orang: Seringkali kita melihat fenomena "bonceng tiga" di lingkungan sekolah. Hal ini sangat berbahaya karena mengganggu keseimbangan motor dan fungsi pengereman.
- Tidak Menggunakan Helm: Helm sering dianggap sebagai beban atau sekadar penggugur kewajiban saat ada petugas. Padahal, helm adalah pelindung utama kepala dari benturan fatal.
- Melawan Arus: Demi memotong waktu, tindakan melawan arus kerap dilakukan tanpa menyadari bahwa ini adalah pemicu kecelakaan yang sangat tinggi risikonya.
Melalui pendekatan yang humanis, tim Safety Riding menjelaskan bahwa setiap tindakan sembrono di jalan raya memiliki konsekuensi yang bisa mengubah masa depan seorang remaja dalam sekejap.
Metode Belajar Seru: Dari Simulasi Hingga Visual
Menyampaikan materi keselamatan kepada remaja memerlukan teknik khusus agar tidak membosankan. Sesi yang dibawakan oleh Febri Andrian dikemas secara interaktif. Astra Motor menggunakan alat visual, video demonstrasi kecelakaan (untuk memberikan efek jera), hingga permainan yang melibatkan partisipasi aktif siswa.
![]() |
| Asmo Kalbar tanamkan Budaya #Cari_aman ke Siswa SMPN 13 Pontianak |
Dengan alat peraga simulasi, siswa diajak memahami konsep blind spot (titik buta) dan betapa pentingnya menjaga jarak aman. Pendekatan ini terbukti efektif; para siswa SMPN 13 Pontianak tampak antusias dan lebih cepat menangkap pesan-pesan bahaya di jalan raya dibandingkan sekadar ceramah teori di dalam kelas.
Komitmen Astra Motor: Sinergi Bagi Negeri
Chrystian David, selaku Manager Marketing Astra Motor Kalimantan Barat, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari investasi jangka panjang bagi masyarakat Pontianak.
"Mengajarkan #Cari_Aman sejak SMP adalah langkah preventif. Kami ingin membantu orang tua dan sekolah dalam meminimalkan risiko kecelakaan pada pelajar di bawah umur. Melalui Program Sinergi Bagi Negeri, kami hadir sebagai mitra keselamatan bagi masyarakat," ungkap Chrystian David.
Kampanye #Cari_Aman sendiri merupakan jargon yang diusung Honda untuk mengubah stigma bahwa perlengkapan berkendara itu merepotkan. Sebaliknya, #Cari_Aman ingin menjadikan perlengkapan seperti helm, jaket, dan sepatu sebagai gaya hidup yang keren sekaligus menyelamatkan nyawa.
Dukungan Penuh dari Pihak Sekolah
Pihak SMP Negeri 13 Pontianak memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Astra Motor Kalimantan Barat. Para guru menilai bahwa kehadiran praktisi langsung ke sekolah memberikan dampak psikologis yang berbeda bagi siswa. Edukasi ini menyadarkan mereka bahwa keselamatan adalah tanggung jawab pribadi, bukan karena takut ditilang polisi.
Sekolah berharap program seperti ini dapat dilakukan secara berkala. Dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, diharapkan ketika para siswa ini nantinya mencapai usia 17 tahun dan mulai berkendara secara mandiri, mereka sudah memiliki dasar mentalitas yang kuat untuk menjadi pengendara yang santun dan patuh aturan.
Menanam Benih Keselamatan
Kegiatan di SMPN 13 Pontianak ditutup dengan komitmen bersama antara siswa, guru, dan tim Astra Motor. Semua sepakat bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Edukasi ini hanyalah awal dari perjalanan panjang untuk menciptakan jalan raya yang lebih aman di Kalimantan Barat.
Bagi Astra Motor, keberhasilan program ini tidak diukur dari seberapa banyak materi yang tersampaikan, melainkan dari seberapa banyak nyawa yang bisa terselamatkan di masa depan karena benih kesadaran yang ditanam hari ini.
Mari kita dukung terus gerakan #Cari_Aman. Karena untuk meraih cita-cita setinggi langit, kita harus memastikan diri kita sampai ke tujuan dengan selamat.


